Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan hari Selasa (18/12/2012) ini. Meski pasar global terlihat variatif, rupiah diperkirakan dapat menguat tipis.Nilai tukar rupiah masih melemah, ditutup di level Rp 9.698 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) di akhir perdagangan kemarin. Bursa Asia ditutup variatif, sedangkan bursa Indonesia (IHSG) termasuk yang menguat ditutup 4.315,86 (0,16 persen).Sementara itu, harga minyak mentah Brent dan WTI ditutup variatif pula. Harga Brent turun menjadi 108,12 dollar AS per barrel, tetapi WTI naik menjadi 87,2 dollar AS per barrel.”Rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp 9.670-Rp 9.680 per dollar AS,” kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta. Pasar global ditutup variatif semalam. Index future Asia pun terlihat turun untuk pasar utama Asia. Namun, menurut Lana, rupiah diperkirakan menguat tipis pada perdagangan hari ini.